Minggu, 15 April 2012

Rencana Pelaksanaan pembelajaran PKn Kelas VI/1


                                                           Satuan Pendidikan      :
                                     Mata Pelajaran            : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas / Semester          : VI/1
          Alokasi Waktu            : 2 x 35 menit

A.  STANDAR KOMPETENSI
1.      Menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara.

B.  KOMPETENSI DASAR
1.1  Mendeskripsikan nilai-nilai juang dalam proses perumusan pancasila sebagai dasar negara.

C.  INDIKATOR
1.1.1        Menjelaskan proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara.
1.1.2        Menunjukkan  tokoh-tokoh yang berperan dalam rancangan perumusan Pancasila
1.1.3        Memberi contoh  sikap  yang sesuai  dengan  nilai-nilai juang  dalam  kehidupan sehari-hari.

I.         Tujuan Pembelajaran
1.    Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat menjelaskan proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara dengan benar.
2.  Setelah melakukan diskusi, siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh dalam rancangan perumusan Pancasila dengan benar
3  .Setelah melakukan diskusi, siswa dapaat memberi contoh  sikap    yang sesuai  dengan  nilai-nilai juang  dalam  kehidupan sehari-hari.

II.      Materi Pembelajaran
A.    Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara .
                        Pada tanggal 1 Maret 1945 Jepang mengumumkan akan dibentuk Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau dalam bahasa Jepang disebut dokuritsu junbi cosakai (selanjutnya disebut badan penyelidik). Badan ini kemudian terbentuk pada tanggal 29 April 1945, tetapi baru dilantik pada tanggal 28 Mei 1945. Dengan terbentuknya badan penyelidik ini bangsa Indonesia dapat secara legal mempersiapkan kemerdekaannya, yaitu dengan merumuskan syarat-syarat apa yang harus dipenuhi sebagai negara yang merdeka. Oleh karena itu, peristiwa ini kita jadikan suatu tonggak sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai cita-citanya, yang dipimpin oleh Dr. Radjiman Wediodiningrat.
                        Dalam sidang pertama Dr. Radjiman membuka pembicaraan dengan meminta anggota agar memaparkan pendapat mereka tentang apa yang akan dijadikan dasar Indonesia merdeka. Para pemimpin bangsa pada waktu itu menolak baik individualisme, liberalisme maupun komunisme sebagai dasar negara Indonesia merdeka. Ada tiga tokoh yang mengemukakan pendapatnya mengenai dasar Negara yaitu Ir. Soekarno, Muhammad Yamin dan Mr. Supomo. Ketiganya mengusulkan hal yang pada intinya sama, yaitu agar Indonesia merdeka dibangun atas lima sila yang isinya hampir sama, tetapi dengan rumusan yang berbeda-beda.
a. Muhammad Yamin
                        Pada tanggal 29 Mei 1945 Muhammad Yamin mengumakakan gagasannya tentang dasar Negara, yaitu :
1)      Perikebangsaan
2)      Perikemanusiaan
3)      Periketuhanan
4)      Perikerakyatan
5)      Kesejahteraan rakyat/keadilan sosial
            b. Mr. Supomo
            Pada tanggal 31 Mei 1945 Mr. Supomo menyampaikan penjelasannya tentang dasar Negara, yaitu :
1)      Persatuan
2)      Kekeluargaan
3)      Keseimbangan lahir dan batin
4)      Musyawarah
5)      Keadilan rakyat
            c. Ir. Soekarno
                        Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mengucapkan pidatonya di hadapan sidang BPUPKI. Dalam pidatonya tersebut Ir. Soekarno mengajukan secara lisan usulan lima asas sebagai dasar negara Indonesia yang akan dibentuk, yaitu:
1)      Kebangsaan Indonesia
2)      Internasionalisme atau perikemanusiaan
3)      Mufakat atau demokrasi
4)      Kesejahteraan atau keadilan sosial
5)      Ketuhanan Yang Maha Esa
                 Untuk usulan tentang rumusan dasar negara tersebut. Beliau mengajukan usul agar dasar negara tersebut diberi nama “Pancasila”. Usul mengenai nama “Pancasila” sebagai dasar negara tersebut secara bulat diterima oleh sidang BPUPKI.
                  Pada tanggal 22 Juni 1945 setelah sidang pertama, BPUPKI membentuk sebuah panitia yang terdiri atas sembilan orang anggota BPUPKI atau dikenal juga dengan nama Panitia Sembilan. Salah satu tugas Panitia Sembilan adalah memberikan usul-usul baik lisan maupun tulisan serta membahas dan merumuskan dasar negara Indonesia merdeka.
             Panitia Sembilan menghasilkan dokumen yang berisikan tujuan dan maksud pendirian negara Indonesia merdeka, yang akhirnya diterima dengan suara bulat dan ditandatangani. Dokumen tersebut dikenal sebagai Piagam Jakarta (Jakarta Charter). Panitia Sembilan beranggotakan:
            a. Ir. Soekarno (ketua)
            b. Mohammad Hatta (wakil ketua)
            c. K.H. Wachid Hasyim
            d. K.H. Agus Salim
            e. Achmad Subarjo
            f. Abikusno Cokrosuyoso
            g. A.A. Maramis
            h. Abdul Kahar Mudzakir
            i. Muhammad Yamin

                 B. Nilai nilai juang dalam proses perumusan Pancasila
1.      Musyawarah
      Musyawarah sangat diperlukan untuk mencapai tujuan bersama. Musyawarah adalah cara yang ditempuh anggota BPUPKI ketika merumuskan Pancasila. Dengan banyaknya perbedaan, pengambilan keputusan memang sulit dilakukan. Namun, para perumus Pancasila membuktikan bahwa mereka dapat bekerja sama. Padahal, mereka memiliki banyak perbedaan. Dengan kerja sama, sebuah keputusan bersama berupa Pancasila pun berhasil disepakati. Maka kita sebagai generasi penerus bangsa harus selalu bermusyawarah dalam memutuskan suatu kesepakatan dan jangan mementingkan diri sendiri.
2.      Menghargai pendapat
      Kesediaan menghargai perbedaan merupakan salah satu kunci keberhasilan musyawarah. Tanpa adanya kesediaan ini, keputusan dalam musyawarah tidak akan tercapai. Menghargai perbedaan terletak pada kesediaan untuk menerima pendapat yang berbeda demi kepentingan yang lebih besar. Dalam perumusan Pancasila, hal ini terbukti penghapusan kalimat “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Namun dengan adanya kesediaan menghargai perbedaan, perdebatan tersebut tidak menjadi permusuhan. Dengan kesediaan menghargai perbedaan lahirlah keptusan untuk mengganti rangkaian kata tersebur. Akihirnya,para perumus memutuskan untuk mengubah kata-kata tersebut menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Dengan saling menghargai maka suatu kesepakatan yang sebelumnya sulit akhirnya dapat terbentuk dan tidak ada yang saling cela-mencela.
3.      Toleransi
      Toleransi masih berkaitan dengan menghargai perbedaan. Latar belakabg yang berbeda dari para perumus dasar Negara disatukan dalam wadah BPUPKI. Perbedaan yang munculpun beragam dan bahkan kadang saling bertentangan. Agar dapat melahirkan sebuah dasar Negara yang kukuh, perbedaan ini tidak boleh menjadi penghambat di sinilah arti penting toleransi. Tanpa adanya toleransi, keputusan bersama tidak akan terwujud.

III.   Metode Pembelajaran
1.      Ceramah
2.      Tanya jawab
3.      Diskusi kelompok

IV.   Kegiatan Pembelajaran
A.    Kegiatan Awal
1.      Guru membuka pelajaran dengan memberi salam.
2.      Guru mengabsen siswa yang tidak masuk.
3.      Guru mengkondisikan siswa untuk siap belajar.
4.      Guru mengulas kembali materi yang diberikan minggu lalu
5.      Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang manfaat dari materi yang akan dipelajari
6.      Guru memberikan apersepi

B.     Kegiatan Inti
1.      Guru memberikan penjelasan singkat mengenai proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara dengan menampilkan tayangan-tayangan berupa gambar tokoh maupun proses perumusan Pancasila tersebut.
2.      Siswa dibagi menjadi 6 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 5 anak.
3.      Guru membagikan soal LKS.
4.      Siswa berdiskusi untuk mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru.
5.      Salah satu perwakilan kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan hasil diskusi.
6.      Guru memberi penguatan jawaban kepada siswa.
7.      Guru bertanya kepada siswa apabila ada yang belum jelas.

C.    Kegiatan Akhir
1.    Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan mengenai materi pelajaran.
2.    Guru membagikan soal evaluasi untuk dikerjakan secara individu.
3.    Guru menyuruh siswa untuk belajar mengenai materi selanjutnya yaitu.
4.    Guru menutup pelajaran.

V.      Alat dan Sumber Belajar
a.      Alat dan Bahan Pembelajar
1.      LKS
2.      Soal evaluasi
3.      Gambar-gambar mengenai tokoh- tokoh yang merumuskan Pancasila
b.      Sumber Belajar
Setiati Widihastuti dan Fajar Rahayuningsih. 2008 . Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas

VI.   Penilaian
            1.    Prosedur penilaian       : proses pembelajaran
            2.    Jenis penilaian             : tes tertulis
            3.    Bentuk penilaian         : Essai
4.    Penilaian                      :
a.    Pedoman penskoran
Jenis soal
Jumlah soal
Bobot
Skor maksimal
Uraian
5
2
10
Jumlah skor maksimal / NA
10
b.    Kinerja
Dilakukan guru selama mengamati kegiatan siswa pada saat proses pembelajaran.
No.
Nama
Aspek yang diamati
Keterangan
Afektif
Kognitif
Psikomotor
1.





2.





3.





4.





Skor setiap aspek 1-10

                                                                                                Yogyakarta, 9 Desember 2011                          
                                                                                                            Praktikan

                                                                                                            Tri Wahyuni
                                                                                                            09108244002




VII. Lampiran
Lembar Kerja Siswa
Kelompok                        :
Nama anggota      :

Carilah dan tulislah rumusan dasar negara yang dikemukakan oleh Mr. Moh. Yamin, Mr. Supomo, dan Ir. Sukarno. Tuliskan hasilnya seperti pada kolom di bawah ini!

Rumusan Dasar Negara yang Dikemukakan
Mr. Moh. Yamin
Mr. Supomo
Ir. Soekarno








Soal Evaluasi
Nama        :
No            :

Kerjakan soal di bawah ini dengan berdiskusi kelompok!
1.        Sebutkan tokoh-tokoh yang merumuskan Pancasila!
2.        Sebutkan siapa saja yang menjadi anggota panitian sembilan!
3.        Sebutkan lima dasar negara yang diusulkan oleh Soekarno dalam sidang BPUPKI!
4.        Sebutkan sila-sila dalam Pancasila secara urut!
5.        Sebutkan contoh  nilai-nilai yang dapat kiat ambil pada proses perumusan Pancasila!


Kunci jawaban
Ø LKS
Muhammad Yamin
1.      Perikebangsaan
2.      Perikemanusiaan
3.      Periketuhanan
4.      Perikerakyatan
5.      Kesejahteraan rakyat/keadilan sosial
            Mr. Supomo
1.      Persatuan
2.      Kekeluargaan
3.      Keseimbangan lahir dan batin
4.      Musyawarah
5.      Keadilan rakyat
            c. Ir. Soekarno
1.      Kebangsaan Indonesia
2.      Internasionalisme atau perikemanusiaan
3.      Mufakat atau demokrasi
4.      Kesejahteraan atau keadilan sosial
5.      Ketuhanan Yang Maha Esa

Ø Soal Evaluasi

1.  Tokoh perumusan Pancasila : Mr. Moh. Yamin, Mr. Supomo, Ir. soekarno
2.  Panitia Sembilan beranggotakan:
            a. Ir. Soekarno (ketua)
            b. Mohammad Hatta (wakil ketua)
            c. K.H. Wachid Hasyim
            d. K.H. Agus Salim
            e. Achmad Subarjo
            f. Abikusno Cokrosuyoso
            g. A.A. Maramis
            h. Abdul Kahar Mudzakir
            i. Muhammad Yamin
3.     Gagasan Ir. Soekarno
1) Kebangsaan Indonesia
2) Internasionalisme atau perikemanusiaan
3) Mufakat atau demokrasi
4) Kesejahteraan atau keadilan sosial
5) Ketuhanan Yang Maha Esa
4.     Pancasila
1.    Ketuhanan Yang Maha Esa.
2.    Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3.    Persatuan Indonesia.
4.    Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5.    Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
5.   Musyawarah, menghargai perbedaan, toleransi

Tidak ada komentar: